Temu Kangen Mantan Perangkat Desa Ngadiluwih

0
526

Karanganyar, Rabu(12/04/2017) – Upaya pembangunan Desa Ngadiluwih dibawah kepemimpinaan Kepala Desa yang baru, Rusdiyanto mulai terlihat menggeliat dengan program dan gebrakan pembangunan di segala bidang. Salah satunya adalah pembentukan citra penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan tata kelola yang baik (Good Governance). Pemdes Ngadiluwih berusaha memberikan program Pelayanan Prima kepada masyarakat dengan mengedepankan sisi transparansi administrasi penyelenggaraan Pemdes.

Kepala Desa (Kades) Ngadiluwih, Rusdiyanto,  juga berusaha mengutamakan pemerintahan yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. Menurutnya, ajaran budi luhur tersebut maknanya adalah  masyarakat harus selalu meluberkan kasih atau budi baik kepada sesama, menjunjung tinggi akhlaqul karimah dan dapat berlaku sebagai Rahmatanlil’alamiin.

Seperti penyelengggaraan acara Temu Kangen Mantan Perangkat Desa Ngadiluwih, yang di gelar di kediaman Kades, Kampung Punukan Tengah beberapa waktu yang lalu ba’da sholat jumat sampai dengan selesai ( 7/4).

Pemandangan yang cukup mengharukan ketika acara dimulai, ketika seorang Ibu sepuh, janda mantan perangkat harus berjalan tertatih-tatih dengan tongkatnya, menuju tempat acara, Rusdianto yang menyambut tamu, serta merta menjemput ibu sepuh tersebut, membantu menuntunya, sampai ke tempat duduk.

Pada kesempatan acara tersebut hadir pinisepuh desa, mantan Kades , H.Parwoto , mantan Kadus Ayub HS, Wiro Taruna, Siswo diharjo Alip Atmo S,Sarmanto yang rata rata berusia lanjut.

Juga janda janda mantan perangkat desa yang hadir. Terlihat di wajah mereka, yang penuh pengabdian dan penuh asam garam pengalaman hidup dalam melayani masyarakat.

Pada acara tersebut hadir juga perangkat perangkat yang baru yang harus melakukan upacara pisah sambut jabatan, yaitu dari sekdes lama Bambang Widada kepada suksessor , Sekdes muda Priyandhika Reksa Jati , serta Kadus Dusun Punukan Dari Sunarmin kepada Kadus muda Ibnu Choliq.

“Saya bersyukur sekali dapat bersilaturahmi dengan Perangkat. Sepuh yg sudah purna tugas ini, semoga acara semacam ini bisa selalu kita adakan untuk memberikan inspirasi dan doa pembangunan bagi kami yang saat  mekaksanakan pemerintahan”, Ungkap Rusdiyanto.

Ajang silaturahmi semacam ini juga merupakan wahana mencari ilmu dan belajar pengalaman dari para pendahulu pemerintahan tersebut.

“Untuk jadi pemimpin atau penyelenggara desa harus berprinsip 3 M, yaitu momong yang artinya mengampu warga,  momot yang artinya bisa mewadahi kehendak rakyat dan momor yg artinya harus bergaul, menyatu dengan rakyatnya”, Ungkap mantan bayan sepuh, Ayub, ketika acara berlangsung.

Ayub juga menambahkan perlunya istiqomah atau konsistensi pembicaraan selaku pemimpin harus dijaga, sabda pandhita ratu, tan kena wola wali.

Mantan Kades , H. Parwoto hanya berpesan singkat untuk menjaga kerukunan bersama antar perangkat.
Sementara dari wakil rakyat Ngadiluwih, Lukito.  menyampaikan,

“Acara ini bentuk nyata penerapan karakter dan sikap yang berbudi luhur dari pemimpin Desa, rakyat bisa merasakan keluhurannya seperti Bupati Juliyatmono  -Rohadi sebagai penguasa aktif saat ini memberikan teladan dengan menjenguk mantan Bupati Ibu Rina.” (Adhi)