Ngaji Singkong kepada pakarnya di Boyolali, MPM & LH PDM Karanganyar berdayakan asset persyarikatan

0
498

Karanganyar, Senin (14/11/2016) – Bertempat di Jl Pantaran Km 02 , Dukuh Gudang, Rt 03 Rw 08 Desa Kaligenthong Kec Ampel Boyolali romobongan Majelis Pemberdayaan Masyarakat dan Lingkungan Hidup (MPM & LH) PDM Karanganyar mengadakan studi lapangan pengembangan sinkong Kingkong.

“…Hari ini ahad (13/11) rombongan yang dipimpin oleh ketua MPM & LH PDM Karanganyar Mulyadi memperdalam ilmu pengembangan singkong Kinkong kepda ahlinya” kata Sarwoko dari MEK PDM Karanganyar yang ikut romobongan kepada MPI.

Bapak Suharno adalah penemu stek sambung Singkong dan pakar berbagai varitas singkong, ada antara 500 s/d 600 singkong di dunia 11 adalah varitas singkong karet. Kepada rombongan MPM yang tidak hanya terdiri dari MPM PDM Karanganyar saja tetapi ada juga dari Sragen dan Boyolali termasuk Sulistyo salah satu dosen Uiversitas Islam Batik Surakarta (UNIBA), Suharno menjelaskan panjang lebar tentang proses pembibitan singkong Kingkong.

“..Singkong biasa adalah untuk batang bawah sedangkan singkong karet untuk batang atas, batang buah untuk menghasikan umbi sesuai dengan kebutuhan sesuai varitas ada yang berumbi besar, ada yang empuk dan gurih, ada yang seperti ketan, ada yang umbi pakai tangkai panjang ada tangkai pendek. S edangkan batang atas ada yang singkong karet batang merah, batang merah tegak, karet super yang banyak dikembangkan di sini.” Kata suharno kepada peserta studi lapangan.

Kegiatan lapangan juga di selingi jeda menikmati gethuk singkong varitas Marini (empuk dan empur) , kripik singkong, rengginang singkong dan yang super keren yaitu Thiwul (mantab) dan dilanjutkan parktek pembuatan setek entries pembibitan singkong di Lab. Lapangan . Persiapan batang bawah dengan segala singkong yang rasa enak dan tidak beracun, panjang pendeknya batang bawah menetukan berapa kali akan di tanam (bibit singkong bisa ditanam berkali-kali) untuk di tanam sampai 5 kali panjang bibit 1,25 m, Suharno sudah bereksperimen dengan panjang bibit 7 meter untuk 20 kali tanam. “…….Tanaman singkong ini bisa dipanen mulai bulan ke 5 s/d 2 thn, lebih dari itu sudah terlalu besar” tegas Suharno kepada tim MPM.

Yang menarik dari studi ini, selain memepelajari seluk beluk singkong dan pembibitannya ternyata daun singkong bisa digunakan sebagai makanan ulat sutera. Sebagaimana informasi Sulistyo dari UNIBA, “……. Bisa untuk makanan ulat sutera tidak perlu daun murbei, untuk info lebih detail besok-besok saja ya.” Kata Sulistyo.

Selanjutnya program MPM & LH PDM KRA berikutnya menanam Singkong Kingkong di lahan – lahan tanah wakaf yang masih kosong dan belum dimanfaatkan dengan mengolah hasilnya menjadi bernilai tinggi dan harga jual tinggi contoh singkong menjadi tepung mocav untuk roti dan lain – lain. Hasil produk akan dijual oleh MEK lewat Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM). (MPI PDM Kra – JOe).