Merespon Banjir NTT, Muhammadiyah Karanganyar Berangkatkan Tim Kesehatan

0
692
Tim Kesehatan yang akan di berangkatkan ke NTT

Karanganyar – Siklon tropis Seroja, yang berada di selatan Nusa Tenggara Timur (NTT), memicu terjadinya bencana alam banjir hingga tanah longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada 11 kabupaten/kota di NTT yang terdampak kemunculan siklon tropis Seroja. Merespon bencana tersbut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Karanganyar memberangkatkan Tim Kesehatan ke NTT. (14/04/2021)

Sarilan Ali selaku Sekretaris Umum PDM Karanganyar ketika ditemui oleh kabarduabelas.com menjelaskan bahwa pemberangkatan tim merupakan hasil koordinasi dengan Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Karanganyar, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Relawan Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Karanganyar.

“Relawan ini merupakan bagian dari penugasan yang dibawah, berkoordinasi dengan LPB, MDMC, dan PKU Muhammadiyah yang akan bertugas di NTT selama 14 hari, tanggal 8 – 21 April 2021 yang berfokus di daerah Adonara. Relawan yang diberangkatkan terdiri dari satu dokter umum, empat perawat dan satu petugas logistik,” jelas Sarilan

Tim Kesehatan tiba di Bandara Internasional Yogyakarta

dr. Aditiya dalam sambutannya menegaskan bahwa tim yang akan di berangkatkan sudah menjalani beberapa tes kesehatan dan dibekali dengan perlengkapan yang memadai.

“Tim kesehatan yang kami berangkatkan sudah melakukan swab antigen dan rapid tes antigen dengan hasil negatif dan tidak komorbid, jadi bisa dipastikan bahwa tim dalam keadaan sehat. Selain itu, tim dibekali dengan alat alat kesehatan, APD dan obat-obatan untuk membantu korban bencana di NTT. Total biaya perbekalan dan dana operasional selama di NTT mencapai 200 juta”, tegas dr. Aditiya selaku direktur RS PKU Muhammadiyah.

Koordinator tim, Agus Dwi Purwanto mengatakan tim akan diterjunkan di tempat sulit dan porak poranda terkena banjir.

“Kondisi di sana memang memprihatinkan, semua bantuan diterjunkan lewat helikopter sebab lewat laut juga belum bisa karena ombak tinggi. Sehingga kapal dari Larantuka sementara ditunda. Karena itu tim yang berangkat perlu bersiap diri dengan stamina prima untuk bisa diterjunkan ke sana,” kata koordinator tim

Agus Dwi menambahkan bahwa karena sulitnya medan yang akan kita tuju, maka tim akan terbang ke Maumere Papua terlebih dahulu. Kemudian menyeberang dari Larantuka ke Flores dengan speed boat. Baru kemudian menuju ke Lembata dan Flores Timur

(Mel_)