Karanganyar, Ahad(07/07/2019) -Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB akan menggandeng massa dari Pimpinan Wilayah Aisyiah Jawa Tengah untuk menjadi peserta aktif acara Ekspedisi Nasional Penanggulangan Bencana Tsunami yang berlangsung 11 Juli hingga 17 Agustus mendatang.
Ekspedisi tersebut ditargetkan untuk semacam observasi sekaligus pelatihan mendalam up date tentang penanganan bencana tsunami yang masih menjadi momok semua pihak.
Kalagar BPBD Jateng Sudaryanto mengatakan acara ekspedisi diikuti semua pihak terkait baik pemerintah dan lembaga non pemerintah serta kalangan ormas, pakar, media dan lainya jumlahnya mencapai ribuan peserta.
Adapun start ekspedisi diawali dari Banyuwangi pada 11 Juli keliling hingga finish di Provinsi Banten pertengahan Agustus.
“Sasarannya adalah daerah terdampak yakni sepanjang pantai selatan” tegasnya di sela acara Jambore Lingkungan Hidup Penanggulangan Bencana LLHPB di Tawangmangu Sabtu (6/06).
Sudaryanto menjelaskan khusus untuk Provinsi Jawa Tengah ada empat titik yang akan dikunjungi yakni Kabupaten Wonogiri, Purworejo, Kebumen dan Cilacap karena empay daerah ini kategori rawan tsunami.
Untuk itu pihaknya menggandeng PW Aisyiah Jateng serta ormas dan stake holder lainnya untuk terlibat aktif.
“Memang leading sektor BNPB namun untuk Jateng harus menyiapkan peserta” ujarnya.
Adapun target utama ekspedisi tersebut diharapkan bisa memberikan pengetahuan serta pelatihan kepada masyarakat agar jika terjadi tsunami dimasa mendatang sudah bisa mengantisipasinya.
Sementara Ketua PW Aisyiah Jateng Ummul Buroroh menyambut program tersebut dengan menyiapkan kader kader lingkungan internal yang handal.
“Kami sambut senang hati program BNPB tersebut dan kami komitmen untuk itu” tandasnya.
Menurut Ummul pihaknya siap kerahkan minimal seribu kader Aisyiah jika jumlahnya mencukupi.
“Sengaja saya siapkan dalam jumlah banyak agar selanjutnya menularkan ilmu penanggulangan tsunami ke seluruh kader di Jateng” jelasnya. (MPI PDM KRA – BEN)