PDNA Karanganyar Gelar Musyda Dengan Meriah

0
7558

Karanganyar, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Karanganyar menggelar Musyawarah Daerah (Musyda) Nasyiatul Aisyiyah Karangayar ke XIV yang diselenggarakan di SMA Muhammadiyah 1 (SMA Muhi) Karanganyar (23/12/2023).

Pembukaan Musyda ke XIV diawali dengan penampilan band SMA Muhi kemudian dilanjutkan dengan tari saman dan tapak suci dari MI Muhammadiyah Karanganyar. Ayunda Sartini selaku Ketua PDNA Karanganyar periode muktamar 47 dalam sambutannya menyampaikan nasyiah merupakan organisasi perempuan yang berada di bawah payung Muhammadiyah yang akan menjadi penerus sebagai transformasi kader.

“Program unggulan NA periode muktamar 47 salah satunya yaitu optimasi media, baik dari youtube dan juga Instagram. Nasyiah Karanganyar juga memiliki SM Corner sebagai BUANA (Badan Usaha Nasyiatul Aisyiyah),” ujar Sartini.

Sartini juga menyampaikan, Musyda Nasyiatul Aisyiyah Karanganyar dihadiri kurang lebih 500 peserta yang terdiri dari perwakilan cabang, ranting, komunitas AUM, dan juga penggembira sebagai tunas nasyiah dari teman-teman SMK maupun SMA.

“Dalam Musyda hari ini, akan ada laporan setiap majelis, cabang, dan ranting. Kemudian dilanjutkan dengan pemilihan struktural PDNA Karanganyar, semoga terpilih pimpinan PDNA selanjutnya yang amanah dalam menjalankan tanggung jawab di persyarikatan. Kami ucapkan terimakasih kepada ayahanda dan ibunda serta Pemerintah Daerah Karanganyar telah memberikan dukungan secara material maupun non material,” ujarnya di akhir sambutan.

Monika selaku Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Tengah dalam sambutan menyampaikan bahwa besarnya Ortom tergantung ayahanda dan ibundanya yaitu Muhammadiyah dan Aisyiyah.

“Program unggulan PWNA Jawa Tengah yaitu “Rahajeng”. Rahajeng berarti rahayu, berdaya. Namun rahajeng juga memiliki akronim yaitu, ramah, harmonis, jejaring, dan ngayomi. Ra bermakna ramah. Ramah yang dimaksud yaitu terhadap perubahan. Maka gerakan nasyiah harus di rubah menjadi lebih modern, seperti pemanfaatan teknologi lebih maju. Dapat menggunakan zoom meeting, surat menyurat, dan dakwahnya bisa lebih luas. Kedua ramah dengan perempuan dan anak. Anak tidak bisa lepas dari perempuan. Mencegah perkawinan anak, hal ini karena lekatnya anak dengan ibu. Biasanya dapat disediakan dengan educare. Ha bermakna harmonis, harmonis dalam berkehidupan keluarga. Nasyiah itu penting, tapi harmonisnya keluarga juga penting. Jangan sampai berdakwah kepada masyarakat tapi keluarga tidak harmonis. Harmonis dalam bermasyarakat, berbeda pandangan, berbeda pilihan itu tidak masalah. Perbedaan itu adalah sunnah. Perbedaan ini menjadi dinamika yang menjadi uswah hasanah. J bermakna jejaring, nasyiah hari ini harus peka dengan kolaborasi. Pesan untuk PDNA yang akan datang tetap menjaga jejaring yang telah dibangun. Jaringan, teknologi, sudah maju pada era ini dan perlu terus dikembangkan. Jangan hanya menjadi user tpi juga menjadi kreator. Ng bermakna ngayomi, mengayomi ibu dan anak dari kekerasan,” ujarnya.

Dalam pembukaan kali ini juga hadir ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Karanganyar ayahanda Arif. Dalam sambutannya menyampaikan bahwa sangat mulia posisi perempuan, maka dari itu perlu terus berdaya perempuan-perempuan muda di Karanganyar ini.

Terakhir sebelum ditutup pembukaan musyda nasyiah kali ini dibuka secara simbolis oleh bupati Karanganyar yang diwakili oleh Bapak Yopi. Kemudian dilanjutkan penyerahan best customer SM corner kepada PRM Bakalan, Karanganyar

Penulis: Ihyana Istiqomah
Editor: Melani