KHA Dahlan Memilih Langkah Evolusi

0
1163

KHA Dahlan, pendiri Muhammadiyah dikenal ulama yang luas pengetahuannya, dalam ilmunya, arif dalam bertindak, serta memilih berhati-hati dalam memutuskan sesuatu. Selain itu KHA Dahlan dikenal sebagai ulama yang memiliki kecerdasan, termasuk kecerdasan beragama dan kecerdasan berbudaya.

Agar  dakwahnya efektif dan mampu mengubah perilaku  masyarakat dalam beragama dan dalam menjalani hidup sehari-hari, KHA Dahlan memilih gerakan yang berfokus. Memilih mana yang paling mendesak untuk dilakukan dan mana yang kemudian diperlukan penyem­purnaan. Dalam hal ini KHA Dahlan menetapkan bahwa Muhammadiyah pada awalnya bukan gerakan fiqih, tetapi gerakan keagamaan dan kemasyarakatan. Tujuannya adalah membawa Islam agar berkemajuan. Islam yang fungsional, Islam yang dapat membebaskan umat Islam dari kebodohan, kemiskinan, dari penyakt fisik dan rendahnya kemampuan untuk menyejahterakan dirinya sendri lewat kegiatan ekonomi dan perdagangan.

Sebelum Majelis Tarjih berdiri, Muhammadiyah masih mengadopsi dan mentoleransi hasil ijithad ulama tempo dulu berupa fiqih ibadah. Isi kitab fiqih lama hasil ijtihad ulama tempo dulu itu belum ditelaah secara teliti dalil-dalilnya. kebutuhan umat pada abad itu dan proses mengapa hasilnya menjadi seperti itu. Baru setelah Majelis Tarjih berdiri, langkah untuk menjernihkan fiqih, termasuk fiqih ibadah dilakukan. Hasilnya tentu berbeda dengan apa yang pernah disampaikan oleh ulama Muham­madiyah awal. Dan perbedaan ini wajar saja bagi Muhamma­diyah. Dengan demikian tidak perlu dibuat menjadi heboh.

Baca selengkapnya di: http://www.suaramuhammadiyah.id/2016/06/30/kha-dahlan-memilih-langkah-evolusi/