Forum Guru Muhammadiyah Jawa Tengah Ditetapkan di Karanganyar

0
1165
Prosesi pelantikan FGM PWM Jawa Tengah periode 2020-2022 oleh Ketua Majelis Dikdasmen Iwan Junaidi.

KARANGANYAR – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) sebagai sarana komunikasi dan peningkatan profesionalitas guru-guru di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah khususnya di Pimpinan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah periode 2020-2022 ditetapkan dan di lantik. Bertempat di Aula Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Karanganyar, Kamis (14/10) pelantikan dan penetapan personalia FGM dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah Forum Guru Muhammadiyah se-Jawa Tengah.

Prosesi pelantikan pegurus FGM PWM Jawa Tengah dilakukan oleh Ketua Dikdasmen PWM Jawa Tengah dengn diawali pembacaan SK Kepengurusan FGM PWM Jawa Tengah Periode tahun 2020-2022.

Ketua FGM PWM Jawa Tengah Zulfan Setyanto

Ketua FGM PWM Jawa Tengah terpilih Zulfan Setyanto dalam sambutan pasca dilantik menyampaikan jika pelantikan pengurus periode 2020-2022 baru dapat dilakukan pelantikan dikarenakan adanya pandemi covid 19. “Proses pelantikan FGM PWM Jawa Tengah baru bisa dilaksanakan pelantikannya dikarenakan adanya pandemi covid 19 yang belum juga berakhir, atas ijin Allah SWT melalui Dikdasmen PWM Jawa Tengah kegiatan ini bisa dilakukan.”

“Kita telah berjanji, dengan mengucap bismillahirahmaniraahim kita terima amanah yang diebrikan kepada kita. Tekad bulat kita akan meningkatakan profesionalisme guru muhammadiyah Jawa tengah,” kata Zulfan Setyanto yang juga merupakan Kepala SMA Muhammadiyah 1 Wonosobo.

Ketua PDM Karanganyar Muh Samsuri dalam sambutannya sebagai tuan rumah menyampaikan selamat, berbangga dan terima kasih, orang nomor satu di PDM Karanganyar ini juga menyoroti pentingnya guru Muhammadiyah sebagai asset persyarikatan. “saya sangat seanng dengan adanya forum seperti ini, guru itu merupakan asset yang sangat penting bagi Muhammadiyah. Hal ini dibutikan jika sekolah-sekolah muhammadiyah (Karanganyar) bisa maju dan berkembang dengan dikepalai oleh orang-orang muda juga termsuk guru-guru muda.” Kata Muh Samsuri.

“Adanya sekolah besar yang masih berdiri dan belum terintegrasi dengan sekolah-sekolah lain dijenjang berikutnya ini menjadi tantangan, Muhammdiyah Karanganyar memulai terobosan integrasi tersebut. Hal lain yang tidak kalah penting adanya sinergi antara persyarikatan dan AUM karena kita ada semboyan Persyarikatan Maju Bersama Dengan AUM dan AUM maju dengan AUM yang lain,” tambah Ketua PDM yang juga seorang guru.

Senada dengan Ketua PDM Karanganyar, adanya dorongan oleh Ketua Dikdasmen PWM Jawa Tengah Iwan Junaidi tentang pentingnya guru sebagai asset dimana perlu diperjuangkan dan ditingkatkan kualitasnya. “Jangan sampai Kepala Sekolah dan Majelis Dikdasmen menghambat guru untuk maju bahkan harus difasilitasi dengan anggaran pengembangan guru juga harus dibantu guru-guru yang belum punya NUPTK,” tegasnya. (JOe).