Karanganyar, Sabtu(12/08/2017) – Salah satu yang membedakan Organisasi Muhammadiyah dengan yang lain adalah pengkajian ektra terhadap amaliah warga muhammadiyah agar sesuai dengan sunnah. Pengkajian yang ‘jlimet’ ini dilakukan di salah satu Majelis yaitu Majelis Tarjih dan Tajdid. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar, Uztad Muhammad Arif S.Ag ketika membuka secara resmi Kajian Tarjih ke-3 siang ini.
“Salah satu yang membedakan Muhammadiyah dengan yang lain, bagaimana amaliyah warga Muhammadiyah sesuai dengan sunnah yang dikaji sedemikian rupa. Memang jlimet, Majelis Tarjih memang jlimet karena pengkajian dan penelitian”, tandas Muhammad Arif.
Menurutnya, hasil pengkajian dan penelitian tersebut bisa menjadi amal sholeh yang tidak akan putus pahalanya bila disampaikan dan diamalkan oleh orang lain apalagi diamalkan oleh banyak orang. Termasuk diantaranya adalah sosialisasi Ibadah Kurban (Udh-Hiyah) yang diselenggarakan Majelis Tarjih dan Tajdid pada siang ini.
Muhammad Arif menambahkan tentang semangat para Imam Mahzab yang rela meneliti, mengkaji 1 hukum dengan menempuh ribuan mil dengan biaya yang tidak sedikit. Ia juga menceritakan salah satu kisah pada zaman Rosullulah. Dikisahkah ada seorang sahabat yang meninggal karena tidak mengetahui ruksah/keringanan dalam agama.
Peristiwa ini diceritakan dalam hadits :
عَنْ جَابِرٍ قَالَ خَرَجْنَا فِي سَفَرٍ فَأَصَابَ رَجُلاً مِنَّا حَجَرٌ فَشَجَّهُ فِي رَأْسِهِ ثُمَّ احْتَلَمَ فَسَأَلَ أَصْحَابَهُ فَقَالَ هَلْ تَجِدُونَ لِي رُخْصَةً فِي التَّيَمُّمِ فَقَالُوا مَا نَجِدُ لَكَ رُخْصَةً وَأَنْتَ تَقْدِرُ عَلَى الْمَاءِ فَاغْتَسَلَ فَمَاتَ فَلَمَّا قَدِمْنَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُخْبِرَ بِذَلِكَ فَقَالَ قَتَلُوهُ قَتَلَهُمْ اللَّهُ أَلَا سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيهِ أَنْ يَتَيَمَّمَ
Dari Jâbir Radhiyallahu anhu , beliau berkata, “Kami berangkat dalam satu perjalanan lalu seorang dari kami tertimpa batu dan melukai kepalanya. Kemudian orang itu mimpi “basah” lalu ia bertanya kepada para sahabatnya, ‘Apakah kalian mendapatkan keringanan bagiku untuk tayammum ?” Mereka menjawab, “Kami memandang kamu tidak mendapatkan keringanan karena kamu mampu menggunakan air.” Lalu ia mandi kemudian meninggal. Ketika kami sampai dihadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, peristiwa tersebut diceritakan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Beliau bersabda, “Mereka telah membunuhnya. Semoga Allâh membalas mereka. Tidakkah mereka bertanya jika tidak mengetahui ? Karena obat dari tidak tahu adalah bertanya. Sesungguhnya dia cukup bertayammum [HR Abu Daud dalam sunannya dan dinilai shahih oleh Syaikh al-Albâni dalam Shahîh al-Jâmi’ , no. 4362]
Ia menegaskan sebagai seorang muslim harus menuntut ilmu. Tidak ada amal yang lebih mulia kecuali menuntut ilmu, bila keadaan tenang tenteram seperti keadaan sekarang ini. Semua ilmu, kajian, dan penelitian amaliyah Muhammadiyah dibahas di Majelis Tarjih dan Tajdid.
Kegiatan yang diselenggarakan di SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar ini dimulai ba’da Dhuhur hingga menjelang Magrib. Para peserta yang mengikuti kajian diantaranya perwakilan dari Majelis, Ortom, Lembaga, AUM dalam kota dan Takmir Masjid binaan Muhammadiyah se-Kabupaten Karanganyar. Ada 2 sesi yang disampaikan, sesi pertama tentang Udh-Hiyah (Ibadah Kurban) oleh Ustadz Asrori sedangkan sesi kedua tentang Haji oleh Ketua PDM, Muh Samsuri. Masing – masing sesi dibuka untuk dialog/tanya jawab kepada para peserta. (Oew)